Pada Kita Aku Kalah

Semesta telah datang memberimu kesempatan untuk melayarkan doa-doa haru menuju perjalanan paling detak. Menjemput menit yang tak kunjung usai merapalkan alpa serta khilaf. Aku datang membawa ceruk duka yang haru. Berjalan meninggalkan lampu-lampu kota yang benderang. Lalu sejenak mengistirahatkan raga yang katamu letih selepas tualang panjang menyisakan jejak sepatu di tanah. Kau mungkin tengah berbahagia, menikmati rindu pada sulur-sulur waktu yang dihimpun dalam setiap kenangan kita. Merapal senarai kisah hingga berlembar-lembar hikayat cinta, yang tetap pulang mengantarkan dirimu dalam doa. Ah, aku merasa kalah dengan setiap kalimat yang ada. Pecah dan kembali menjadi asing semenjak luka di dada menjadi demikian entah untuk disebutkan.

*judul puisi ini diambil dari puisi karya Ivanasha Adani Prasetianti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup