Yang Mencintai

"Bagi dunia, mungkin kita bukanlah siapa-siapa. Tapi bagi seseorang, kita bisa jadi adalah dunianya."
.
Kalau kadar cintanya sudah sehebat kalimat di atas, ia sudah bukan lagi sekadar kata-kata dan rayu saja. Ketika ada sesuatu yang kamu cintai, dan kamu benar-benar memahami makna cinta itu; ia menjadi duniamu. Dunia tempatmu membuka hati, melepaskan rasa, menuliskan asa, dan memupuk mimpi yang tinggi.

Bukan hanya cinta pada manusia saja. Ada yang lebih tinggi: Cinta pada Allah. Dengan memaknai cinta pada-Nya, maka segala hal tentang-Nya, untuk-Nya, dan di jalan-Nya akan menjadi duniamu. Cinta pada Rasulullah ﷺ; sunnahnya, laku hidupnya, sejarahnya dan inspirasinya akan menjadi duniamu.

Kuncinya adalah pembuktian. Pembuktian...
.
Berkata "aku cinta kamu" itu mudah, tinggal chat WhatsApp. Jika tidak diterima ya tinggal bilang, "maaf tadi dibajak temen." Merayu dengan sajak bersayap-sayap itu tinggal googling juga bisa. Menulis puisi ribuan baris, tinggal beli saja di toko buku seberang jalan.

Tapi membuktikan cinta dengan hal, laku dan perbuatan; hanya yang memiliki cinta sejati, yang bisa melakukannya. "It takes a moment to tell someone you love them, but it takes a lifetime to prove it", kata Erich Fromm.

Edgarhamas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup