Selembut Hati Gadis Keempat
Pagi menghangat
Awan mengarak senandungkan bait tasbih
Teruntuk Rabb Sang Maha Pengasih
Dalam embusan angin
Dan riak sungai nil musim dingin
Mataku memicing
Telusuri makna dibalik ufuk
Bentangan sahara yang menyejarah
Sejenak lagi, negeri tetangga
Dimana harumnya mawar bashrah menyeruak
Menghujam hati takzim
Tentang seseorang yang menafsir makna cinta dengan sederhana
Yang suci dari tunas rasa tak bermuara
Tren para remaja tampuk masa
Yang sempat diperbudak manusia
Namun khusyuk menghamba, terjauh dari kekangan dunia
Pagi berdzikir senja bermunajat
Bahagia dan syukur bukan hanya demi taman surga
Sedih lagi takut tak apa meski terpenjara neraka
Asalkan Sang Kekasih meridhoinya
“Hasbiyallah”
Cukuplah Allah yang dicinta
Urungkan harap cemas pada makhluk-Nya
Sebab dalam risalah-Nya termaktub nyata
Dia-lah Rabb yang senantiasa menjaga
Sejarah! Sapa lah aku, si gadis akhir zaman
Pendamba mahabbah sejati
Dari Allah Sang Maha Tinggi
Rabb.. Izinkan aku mencintaimu
Selembut hati gadis keempat
Rabi’ah Al adawiyyah
Pentaat nan penebar manfaat
Dunia dan akhirat
Komentar
Posting Komentar