Menujumu

Menujumu adalah berjuang

Membenamkan diri dalam karya. Meminta semuanya, dari pikiranku, waktuku, tenagaku, hartaku, ya segenap jiwa dan ragaku.

Jeda meronta, menghendaki resah dan lelah agar segera merebah

Perjuangan ini panjang
Maka,
menikmati setiap lelah atas upaya yang diikhtiarkan adalah pilihan 
menikmati keluangan atas rasa malas yang di menangkan adalah kehampaan
Sungguh, keluangan semu, yang hanya menumpuk pilu

Cemas mereka, lebih mengusikku. Harapan mereka, lebih menyesakkanku. Senyuman mereka adalah ketenangan. Ridho mereka adalah kekuatan. Mendorongku untuk menyelesaikan perjalananku, menujumu, yang nyatanya tak sesederhana itu.

Aku hanya akan sampai, menujumu, saat aku mampu menerima, bahwa semua ini adalah taqdir-Nya, kemudian berjalan padanya tanpa ada prasangka, hanya yakin sepenuhnya. Karena, aku, kamu dan dia hanya bagian dari proses.

Aku hanya akan mendapatkan, saat aku melepaskan. Lepas yang sebenarnya, tanpa ada rasa khawatir meskipun hanya sebatas lintasan dalam pikir.

Selamat menguat dengan iman dan harapan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup